Latar Belakang
Selama ini, masyarakat beranggapan bahwa air yang bersih dan jernih sudah layak untuk dikonsumsi. Air bersih atau jernih adalah air yang sudah melalui proses penjernihan yaitu serangkaian proses penyaringan (filtrasi) yang bertujuan untuk menghilangkan padatan yang tersuspensi (Suspended Solid). Padatan tersuspensi adalah padatan yang menyebabkan air menjadi keruh. Padatan ini berukuran lebih besar dari 0,2 micron (0,2/1000 mm). Akan tetapi, sebenarnya air jernih belum terbebas dari segala polutan. Umumnya air jernih masih banyak mengandung padatan yang berukuran kurang dari 0,2 micron, yaitu padatan terlarut (Dissolved Solid).
Banyaknya polutan yang terlarut dalam air yang dinyatakan dengan parameter TDS (Total Dissolve Solid) belum menjadi perhatian masyarakat. Padahal beberapa padatan, khususnya logam berat, bisa menjadi sumber berbagai macam penyakit.
Jenis padatan yang terlarut dalam air sangat bermacam-macam, tergantung dari mana asal usul sumber air tersebut. Air yang berasal dari pegunungan biasanya mengandung padatan terlarut berupa oksida-oksida logam yang berasal dari batu-batuan yang terlarut. Sedangkan air yang berasal dari sungai di perkotaan meskipun sudah melalui proses penjernihan bisa saja masih mengandung padatan berbahaya seprti besi,tembaga,air raksa,timbal,dll.
Mengapa kemurnian dan kualitas air minum sangat berpengaruh pada kesehatan manusia?
Kurang lebih 70% tubuh manusia terdiri dari air, bahkan 92% darah manusia adalah air, kwalitas air dalam tubuh manusia tergantung kwalitas air yang dikonsumsi. Sebagai ilustrasi, jika mengkonsumsi air dengan TDS 100 ppm (100 mili gram padatan per liter air) dimana dalam satu hari meminum 2 liter air, maka telah masuk padatan dalam tubuh sebanyak 200 mg per hari. Dalam satu tahun (±365 hari) dengan asumsi konsumsi per hari tetap maka telah dikonsumsi sebanyak 730 liter air. Hal ini berarti telah masuk padatan sebanyak 73.000 mg. Seandainya tubuh mampu mengeluarkan padatan terlarut tersebut melalui urin, keringat, dan fases, sebanyak 25 % maka masih tersisa padatan 54.750 mg per tahun.
Perlu diketahui bahwa jumlah cairan dalam tubuh adalah relatif tetap, sehingga dengan semakin banyak padatan yang masuk kekentalan cairan dalam tubuh akan berubah. Misalnya pada darah, volume darah manusia kurang lebih 5 liter, artinya untuk padatan sebanyak itu maka konsentrasi padatan dalam darah menjadi 10.950 ppm, berarti kekentalan darah telah meningkat. Kekentalan darah akan mempengaruhi kelancaran peredaran darah dan akan berakibat pada terganggunya proses metabolisme, karena darah adalah pensuplai makanan dan oksigen untuk proses metabolisme sel. Dalam jangka panjang, akan menimbulkan berbagai macam panyakit disebabkan degradasi organ tubuh yang berlangsung lebih cepat karena buruknya proses metabolisme.
Bagaimana Mengetahui Kemurnian Air?
Anggapan air jernih sebagai air yang layak dikonsumsi perlu dievaluasi, mengingat air jernih tidak berarti telah bebas dari polutan berbahaya. Tidak semua air jernih dapat dianggap sebagai air murni, karena air murni adalah air jernih yang memiliki kandungan TDS sangat rendah. Food and Drug Administration (FDA) di United Stated of America (USA) mendefinisikan air murni adalah air jernih dengan kadar TDS maksimum 10 ppm.
Saat ini, kadar TDS air dengan mudah dapat diketahui dan diukur dengan cepat menggunakan TDS meter portable. Alat ini mudah dibawa kemana-mana. Sebelumnya, untuk mengetahui kadar TDS air harus dilakukan pengujian di laboratorium dengan metode gravimetri. Yaitu dengan menguapkan seluruh air dan menimbang padatan yang tersisa sebagai padatan yang semula terlarut dalam air. Sedangkan dengan TDS meter dapat diukur TDS sampel air dengan segera dan langsung dapat dibaca kadar TDS-nya.
Secara lengkap tes uji kemurnian air dapat dilakukan dengan serangkaian tes sederhana berikut:
Tes kadar padatan terlarut atau TDS dengan menggunakan TDS meter.
Tes uji daya hantar listrik dengan menggunakan lampu.
Tes jenis polutan terlarut menggunakan elektrolisa.
Perlu diketahui bahwa semakin tinggi kemurnian air maka daya hantar listriknya akan semakin rendah. Hal ini dapat ditunjukkan dengan uji lampu dimana pada air dengan TDS tinggi nyala lampu akan semakin terang dan pada air dengan TDS rendah nyala lampu akan lebih redup sedangkan pada air murni lampu tidak menyala. Hal ini disebabkan air murni tidak menghantarkan listrik (Osmonics, 1997).
Secara umum air alami tidak pernah dalam keadaan murni, hal ini disebabkan air memiliki sifat sebagai pelarut yang sangat baik, sehingga air dapat melarutkan bahan apa saja bahkan bahan yang dianggap sangat sulit terlarut dalam air pun tetap terlarut meskipun dalam jumlah yang sangat terbatas. Oleh sebab itu air murni hanya dapat diperoleh melalui proses pengolahan air secara khusus. Beberapa puluh tahun yang lalu, mendapatkan air dengan kemurnian tinggi untuk konsumsi sehari-hari masih sangat mahal. Kini telah ditemukan teknologi pengolahan air yang mampu memproduksi air dengan kemurnian tinggi (kadar TDS rendah) dalam jumlah besar dan lebih murah.
Bagaimana proses pengolahan air minum?
Air minum dalam kemasan umumnya hanya diproduksi melalui proses penjernihan. Sehingga produk air minum dalam kemasan, umumnya masih berupa air jernih tetapi memilki kadar TDS yang tinggi. Proses penjernihan sebenarnya hanya menghilangkan padatan tersuspensi, yaitu padatan yang berukuran lebih dari 0,2 micron. Sedangkan padatan yang berukuran kurang dari 0,2 micron biasanya masih tetap ada, bahkan jumlahnya kadang sangat tinggi, hal ini disebabkan ketentuan SNI di negara kita, yaitu maksimum 1000 ppm. Ketentuan kadar TDS menurut WHO maksimum 500 ppm, sedang ketentuan kadar TDS dibeberapa negara maju maksimum 50 ppm. Artinya semakin rendah kadar TDS akan semakin baik untuk dikonsumsi. TDS atau padatan yang berukuran kurang dari 0,2 micron itu adalah padatan yang terlarut dalam air. Biasanya merupakan ion-ion logam, atau oksida-oksida logam.
Pada proses produksi air murni pengolahan tidak cukup dilakukan hanya sampai tahap penjernihan. Melainkan, air jernih tersebut diproses lebih lanjut hingga sejumlah ion yang terlarut didalamnya hilang atau berkurang. Air OxWater diproduksi hingga kadar TDS maksimum sebesar 2 ppm. Ini adalah merupakan produk air murni yang dapat dipasarkan dengan harga yang ekonomis karena proses produksi yang sangat efisien.
Apakah yang terjadi jika tercemar logam-logam berat?
Peristiwa terkontaminasi logam berat yang menimbulkan penyakit yang sangat buruk pertama kali terjadi pada penduduk teluk Minamata Jepang. Penduduk teluk Minamata, rata-rata berprofesi sebagai nelayan dan sangat gemar mengkonsumsi ikan. Ketika terjadi industrialisasi di teluk Minamata, banyak sekali berdiri pabrik plastik dan pabrik lain dan mereka membuang limbah merkuri (Hg) dalam jumlah besar tanpa proses pengolahan terlebih dahulu. Limbah merkuri segera mencemari perairan dan mengakibatkan ikan-ikan terkontaminasi Hg. Para ahli kimia pabrik beranggapan bahwa limbah merkuri tidak berbahaya terbukti ikan-ikan dan plankton-plankton dapat hidup. Akan tetapi karena manusia dalam rantai makanan menempati puncak piramida maka kontaminasi Hg segera terakumulasi dalam tubuh manusia. Kontaminasi berasal dari air yang diminum dan dari ikan yang telah terkontaminasi Hg yang dimakan oleh manusia.
Setelah beberapa puluh tahun, akhirnya ditemukan timbulnya berbagai macam penyakit pada penduduk teluk Minamata. Beberapa penduduk menderita catat fisik, mental dan banyak bayi yang lahir cacat. Akhirnya dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui penyebab penyakit-penyakit tersebut. Dari hasil pemeriksaan darah diperoleh fakta bahwa kadar merkuri dalam darah Penduduk Minamata jauh lebih besar dari pada kadar merkuri dalam air ataupun ikan yang dimakannya. Organ sekresi (ginjal) dalam tubuh manusia tidak dapat membuang seluruh racun yang ada dalam tubuh terlebih jika racun itu masuk secara terus menerus dalam jumlah besar maka akan terjadi akumulasi dalam tubuh manusia.
Beberapa logam memiliki efek toksik(racun) jika terpapar dalam tubuh manusia secara berlebihan,misalkan Arsen (As),Mengakibatkan kanker kulit, paru-paru,Penyakit Kuning, kehilangan pendengaran, Diabetes Militus, pernah terjadi di Taiwan tahun 1966, di Bangladesh tahun 2002.
Apakah mengkonsumsi air murni tidak baik bagi kesehatan?
Salah satu pendapat yang menentang konsumsi air murni yaitu dari kaum nutrisionis (ahli gisi). Mereka berpendapat bahwa kita dapat kekurangan mineral penting bagi tubuh kalau kita mengkonsumsi air murni. Pendapat ini tidak tepat karena sebenarnya mineral penting yang dibutuhkan tubuh adalah berasal dari makanan yang kita makan bukan dari air yang kita minum (Dr. Eugene A. Thiers, 1997). Sebagai ilustrasi kita memang membutuhkan kalsium setiap hari sekitar 1000 sampai dengan 2000 mg. Jika kita minum air putih yang banyak mengandung kalsium (hard water) yang biasanya memiliki kadar kalsium sebesar 48 sampai dengan 72 mg/L sebanyak 2 liter (8 gelas) dalam sehari maka kita akan memperoleh kalsium sebesar 144 mg. Jumlah yang sangat sedikit dibandingkan kebutuhan kalsium yang kita perlukan. Akan tetapi jika kita minum segelas susu maka kita akan mendapatkan kalsium sebesar 300 mg sampai dengan 350 mg. Hal ini berarti mineral yang kita perlukan sudah tercukupi dari makanan yang kita makan bukan dari air yang kita minum.
Jenis mineral yang terkandung dalam air alam dengan yang terkandung dalam makanan biasanya berbeda. Jenis mineral yang terkandung dalam air alam biasanya berupa oksida logam, sedang mineral yang terkandung dalam makanan biasanya berupa bahan organik, misal berupa protein yang mngikat ion logam secara ikatan ionik. Ikatan ionik adalah ikatan yang terkuat dalam struktur kimia. oleh karna itu ion logam dalam molekul organik biasanya tidak mudah lepas dan biasanya memiliki fungsi khusus untuk tubuh manusia. Sebagai contoh, ion Fe (besi) dalam molekul heme yang biasanya kita proleh dari sayur bayam memiliki fungsi khusus sebagai media pengangkut oksigen dalam darah manusia. Darah dibangun dari 4 protein heme yang masing-masing protein mengikat 1 atom besi (Fe). Oleh karena itu jika kita kekurangan zat besi maka kita dianjurkan untuk memperbanyak makan sayur bayam yang banyak mengandung protein heme tersebut dan belum pernah satu orang pun ahli nutrisi yang menyarankan kita untuk meminum larutan besi (karat besi). Hal ini disebabkan kita ditakdirkan untuk memakan makanan bukan meminum batuan atau memakan oksida logam.
Kenapa kita memerlukan lebih banyak oksigen ?
Oksigen adalah gas tidak berwarna dan tidak berbau yang merupakan salah satu unsur penting kehidupan. Mahluk hidup memperoleh oksigen dengan berbagai cara. Mahluk darat mendapatkan oksigen langsung dari udara melalui pertukaran gas pada organ paru-paru. Sedang mahluk air mendapatkan oksigen dari gas oksigen yang terlarut dalam air yang diserap menggunakan organ khusus yang disebut insan (misalnya pada ikan).
Di dalam sel tubuh manusia, oksigen bereaksi dengan glukosa (bahan makanan) yang menghasilkan karbon dioksida (CO2), uap air (H2O) dan sejumlah energi yang disimpan dalam bentuk molekul berenergi tinggi yang disebut Adenosin Tri Phospate (ATP), Gambar 3. ATP adalah sumber energi utama dalam tubuh manusia. Ketika tubuh kita membutuhkan energi, maka molekul ATP akan diubah menjadi ADP (Adenosin Di Phosphate). Perubahan itu disertai pelepasan sejumlah energi yang dapat digunakan untuk menggerakkan otot, proses metabolisme, aktivitas enzym, pembentukan DNA, membangun sistem kekebalan tubuh, membunuh kuman, virus dan lain-lain.
Setiap sel didalam tubuh manusia, yang kurang lebih ada 100 trilliun sel, membutuhkan oksigen. Bahkan sel-sel otak, membutuhkan oksigen sekurang-kurangnya 20% dari total suplai oksigen dalam tubuh. Proses metabolisme yang normal dalam tubuh manusia adalah proses metabolisme secara aerob (membutuhkan oksigen). Akan tetapi, gaya hidup kita, misalnya banyak makan dan kurang olah raga, seringkali menyebabkan jumlah oksigen yang disuplai oleh darah tidak mencukupi untuk kebutuhan metabolisme setiap sel didalam tubuh. Sehingga ada sebagian sel yang tidak terpenuhi kebutuhan oksigennya.
Terapi Oksigen
Meminum air OxWater berarti telah melakukan terapi oksigen, karena air OxWater memiliki kandungan oksigen yang sangat tinggi. Hasil uji lab menunjukkan bahwa kadar oksigen dalam air OxWater mencapai 10 kali lipat kadar oksigen jenuh pada air biasa.
Terapi oksigen adalah suatu bentuk treatment yang berbasis pada anggapan bahwa semua bakteri berbahaya, virus dan jamur (seperti flu, AIDs, dan sel kanker) adalah bakteri anaerob. Mereka hanya dapat hidup pada lingkungan yang rendah oksigen. Konsekuensiya, untuk mendapatkan kesehatan yang lebih baik tubuh manusia membutuhkan supplai oksigen lebih banyak.
Dr. Otto Warbug, peraih Nobel dua kali telah membuktikan bahwa sel kanker tidak dapat tumbuh pada lingkungan yang beroksigen tinggi. Dia menyatakan bahwa, "Kanker, diatas semua penyakit, tidak memiliki sebab lain kecuali disebabkan satu hal yaitu penggantian respirasi oksigen secara normal dari sel tubuh oleh respirasi anaerob". Dengan kata lain, disebabkan tubuh mengalami kekurangan oksigen. Penelitiannya mendapatkan bahwa ketika sel gagal memperoleh sekitar 60% dari kebutuhan oksigen normalnya, Ia akan berubah ke arah mekanisme fermentasi dan tumbuh secara tak terkendali. Peneliti-peneliti telah menunjukkan bahwa pertumbuhan sel kanker melambat bahkan hampir tidak tampak ketika oksigen cairan disekitarnya menganduk oksigen yang cukup jenuh.
Mengacu pada Dr. Otto Warbug, sel normal dan sel kanker keduanya mendapatkan sumber energi dari glukosa, tetapi sel normal memerlukan oksigen untuk direaksikan dengan glukosa, sedangkan sel kanker menggunakan glukosa tanpa oksigen dan hasilnya hanya 1/15 energi per molekul glukosa yang yang dihasilkan oleh sel normal. (ini menjelaska kenapa orang yang mengkonsumsi glukosa lebih banyak lebih beresiko terkena kanker).
Peruraian secara anaerob oleh sel kanker menghasilkan sejumlah besar asam laktat (lactic acid). Beberapa darinya dikonversi lagi menjadi glukosa oleh hati (liver) sehingga meskipun hanya menghasilkan energi 1/15 per molekul glukosa dibandingkan dengan sel normal tetapi tetap meninggalkan lebih dari tiga kali lipat energi yang tersedia untuk sel kanker. Metabolisme ini akan menjadi tetap mampu berjalan terus menerus dan bahkan lebih dominan sampai energi yang mensuplai sel kanker itu dieliminasi dengan oksigen atau energi yang dihasilkan sel normal meningkat secara signifikan.
Oleh karena itu, kekurangan oksigen pada level sel adalah yang bertanggung jawab terhadap timbulnya berbagai penyakit. Semakin tinggi level oksigen dalam sel tubuh, semakin tinggi daya tahan tubuh dari virus dan bakteri berbahaya.
Penyebab kekurangan oksigen
Pengaruh lingkungan misalnya, di atas permukaan laut 20% atmosfer terdiri dari oksigen, tetapi banyaknya asap dan sedikitnya jumlah pohon di perkotaan menyebabkan jumlah oksige nyang tersedia di atmosfer berkurang hingga 10%. Karbon mono oksida (CO) yang dikeluarkan dari asap kendaraan bermotor menyebabkan lepasnya oksigen dalam darah. Air bersih seperti PDAM memiliki kadar oksigen yangsangat rendah sebab perjalannya yang melalui pipa dan penambahan klorin dan bahan kimia lain mengganggu proses aerasi. Makanan yang dimasak atau dipanaskan menyebabkan jumlah oksigen dalam sayuran dan buah-buahan berkurang dan pemrosesan makanan biasanya menyebabkan kandungan oksigen yang renadah. (Dr R.A. Holman M.D)
Mekanisme sel tubuh untuk memperoleh oksigen adalah dengan menerima oksigen yang diikat oleh Fe (atom besi) dalam sel darah merah (hemoglobin). Sel darah merah memeperoleh oksigen dari proses oksidasi Fe di alveoli paru-paru pada saat proses pernafasan (respirasi). Karena besi adalah logam yang sangat mudah teroksidasi maka ketika zat besi dalam darah bertemu dengan oksigen di udara, oksigen akan diikat oleh Fe.
Proses sebaliknya, pada sel yang membutuhkan oksigen biasanya akan melepaskan elektron bebas sehingga akan mereduksi Fe dalam sel darah merah, oleh karena itu Fe akan melepaskan O2 dan selanjutnya O2 akan terlarut dalam cairan sel sehingga dapat bereaksi dengan glukosa.
Didalam tubuh manusia banyak sekali terdapat elektron bebas yang berasal dari proses metabolisme bakteri-bakteri tertentu sehingga banyak oksigen yang terlepas dari atom Fe dan tidak dapat ditangkap oleh sel sehingga oksigen akan release (keluar) dari tubuh sebelum dimanfaatkan.
Manfaat oksigen
Secara spesifik oksigen memiliki fungsi sbb:
Extra Oksigen dapat mempercepat proses relaksasi sehingga mempercepat penyembuhan dari kelelahan (Dr. John Brewer, 1999)
Oksigen dapat membantu menghilangkan toxin, dan dapat meningkatkan konsentrasi ( Andy Davison, 2000)
Jika anda menggunkan oksigen untuk lama waktu 20 menit, otot anda akan menjadi segar, sakit kepala dan stres hilang. Serta dirasakan adanya energi baru dan perasaan relaksasi. (Dr. Richard de Andrea Sunday Herald).
Oksigen dapat membakar lemak, meningkatkan performa fisik ( Howard Robbins D.P.M)
Oksigen memiliki peranan penting pada sempurnanya sistem immune, ketahanan terhadap penyakit, bakteri, virus. Kekurangan oksigen dapat menjadi penyebab utama hilangnya sistem immune dan awal mula timbulnya msalah kesehatan sepeti timbulnya penyakit kanker, leukimia, AIDS, dan syaraf (Dr. Parris Kidd)
Pada hampir semua timbulnya penyakit serius ditemukan pada tubuh yang mengalami keadaan hipoksia yaitu kurangnya oksigen pada sel tubuh (Tissue). Inilah penyebab utama dari timbulnya semua penyakait. ( Dr. Stephen Levine, renowned molecular biologist author, Oxygen Deficiency: A concomitant to all degenerative illness).